Ahlan Wa Sahlan

WEB PONDOK PESANTREN AL-BASYARIYAH TELAH BERALIH KE http://www.al-basyariyah.or.id

Sunday, October 26, 2008

Sejarah

Sejarah

Sejarah

SEJARAH PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN

A. Kilas balik perjuangan buya

Seiring dengan maju pesatnya pondok pesantren Al Basyariyah, seiring pula dengan banyaknya kepercayaan yang lahir dari masyarakat ke pondok, seiring pula dengan banyaknya masyarakat yang ingin tahun bagaimana periodip perjuangan buya sehingga dapat menjadi seorang kyai yang sukses di zaman era globalisasi ini beliau berhasil mendirikan sebuah lembaga pendidikan yang tersohor ke mana - mana, sampai ke luar negri ; Malaysia, Thailand, dan sebagainya karena masyarakat banyak yang ingin tahu, bahkan orang orang yang sudah suksepun seperti mubaligh yang sudah tersohor kemana mana mereka ingin tahu bagaimana periodip perjuangan buya, maka kesempatan ini akan di dapatkan tentang kilas balik periodip perjuangan beliau.

1. Tahun 1943

Masehi dalam tahun hijriyah 13 Muharram 1362. Hari Rabu, tepatnya jam 16.00 Beliau dilahirkan ke alam dunia oleh pasangan suami istri Al Marhum KH. Ijazi dengan Hj. Nafisah, bertempat di rumahnya jLn. Cibaduyut dan bertepatan dengan lahirnya beliau Mama Cimindi, yaitu Al Marhum KH. Muhammad Zaenal Hasan meninggal dunia. Beliau adalah uyut buya, tokoh ulama pesantren Bandung selatan dari keturunan eyang Agung Mahmud, yang sangat populer pada masanya, Baik dari ilmu lahirnya maupun ilmu batinnya.

2. Tahun 1947

Ayah handa buya yaitu Al Marhum KH. Ijazi bin H. Basyari pimpinan ponpes Sirna Jaya, di sebut juga pesantren Al Basyariyah Cibaduyut sekarang beliau meniggal dunia dalam usia muda, kurang lebih 38 tahun. Beliau meninggalkan istrinya Hj. Nafisan Binti Ibnu Uni Binti Mama Cimindi, dan beliau pula meninggalkan seorang putri bernama Hj. Julaelah, yang pada waktu itu sedang berusia 6 tahun. Serta meninggalkan seorang putra yang berubah namanya, 3 tahun pertama putra tersebut bernama Safulloh di ubah lagi menjadi Saefudin dan untuk terakhir kali perubahan nama untuk putra tersebut yaitu bernama Saeful Azhar.

3. Tahun 1948

Ibunya beliau, yaitu Ma Aji, membawa pindah buya ketempat kelahirannya, yaitu cibaduyut, ke tempat orang tua yaitu kampung Cimindi.

4. Tahun 1940

Buya masuk kelas 1 SR (sekolah rakyat)- SD di zaman Sekarang- di SR Rahayu sekitar jarak 3 k, dari rumah telmat tinggal yang di tempuh pagi dengan jalan kak.

5. Tahun 1951

Ma Aji (ibunda Buya) menikah lagi dengan Mama KH. Suja`i tokoh ulama Toreqat Syabandiyah, pangkalan margahayu.

6. Tahun 1952

Buya di bawa pindah ke tempat tinggal ayah tiri dan sekolahpun di pindahkan ke SR Lumbung kelas 2, sejarak 2 km dari rumah tempat tinggal yang di tempuh di tempuh dengan jalan khaki setiap pagi.

7. Tahun 1954

Buya di pindahkan lagi sekolahnya ke SR cirangrang kelas 4, sejarak 1 km dari rumah di pangkalan.

8. Tahun 1956

Buya lulus dari kelas 4 SR dan melanjutkan ke SMP muslimin.

9. Tahun 1959

Buya tamat dari SMP dan berijazah SMP muslimin.

10. Tahun 1959

Buya pergi merantau untuk mencari ilmu/tafaqoh fiddin, pada pertamanya mondok di pesantren sindang sari cileunyi, Ujung Berung, Bandung. Sebuah pondok salafiyah pimpinan mama KH. Suja`i, pimpinan majelis ulama pertama di jawa barat.

11. Tahun 19 61

Buya merantau ke jawa timur dan mesantren lagi di pesantren Wali songo, ngabar ponorogo Jawa Timur.

12. Tahun 1962

Buya pindah mesantren ke pondok modern. Gontor Ponorogo sampai dengan kelas 6 TMI .

13. Tahun 1966

Buya melanjutkan lagi mesantren ke Tasikmalaya, pondok pesantren Cipasung sebuah pesantren salafiyah terkenal saat itu bertempat di singa parna, pimpinan mama KH. Ruhiyat.

14. Tahun 1967

Buya di angkat menjadi pegawai negri pada kantor dinas urusan agama kota bandung dan juga di tugaskan untuk mengurus pendidikan di masjid agung bandung.

15. Tahun 1967

Buya mendirikan madrasah diniyyah di kampung Cikungkurak, Jln. Caringin, ketika itu buya disantuni oleh paman buya, Bpk. Muhammad Sabiti B.A. Dan tinggal di rumahnya.

16. Tahun 1968

Buya kawin dengan seorang gadis bernama Neneng Sumiatin, yang kemudian namanya di ganti setelah pulang dari mekah dengan Hj. Saja`ah. Beliau putri mama H. Hidayat, dengan ibunya Hj. Hafsah dari kampung cikungkurak, kecamatan babakan ciparay, kota bandung di adalah murid buya sendiri di PGA (Pendidikan Guru Agama) pal genep bandung.

17. Tahun 1970

Buiya di angkat kantor urusan agama, kecamatan babakan ciparay, kota bandung.

18.tahun 1970

Buya menjadi mahasiswa, kulia di IAIN (sunan Gunug Djati Bandung), fakultas Syariah urusan perdata pidana islam.

19. Tahun 1972

Buya punya anak pertama, dengan nama siti nurhasanah, yang artinya bahwasanya Cahaya ini adalah cahaya yang indah. Lahir pada hari sabtu 7 Ramadhan 1392 Hijriyah/tanggal 14 Oktober 1972, pada jam 23.50 WIB di parajian oleh paraji ibu Epon, istrinya bah Dahep dari blok kupan.

20 tahun 1973

- Buya lulus Sarjana Muda dan mendapatkan B.A. (Bocakireats of Art) di fakultas Syariah IAIN.

- Buya menerima wakaf abah H. Basyariyah dari Al Marhum KH. Sadeli di cibaduyut.

21. Tahun 1974

Buya merantau lagi menajutkan mesantren di pondok pesantren Al Jawami, Pimpinan KH. Suja`i. Saat itui istrinya di bawa mesantren dan juga anaknya yang berna Siti Nurhasanah (Saat usia 1 ½ tahun).

22. Tahun 1974

Buya melanjutkan kuliah di tingkat doktoral IAIN Sunan Gunung Djati Bandung.

23. Tahun 1975

Buya mempunyai anak yang ke 2, lahir hari rabu jam. 03.04, malam tanggal 24 jumadil awal tahun 19 45 Hijriyah/ 4 Juni 1975, dan di beri nama Lela Siti Nurfajriyah, dan di angkat menjadi penghulu bandung oleh departemen agama.

24. Tahun 1976

Buya di angkat jadi kepala seksi urusan agama oleh Departemen agama bandung.

25. Tahun 1977.

Buya mempunyai anak yang ke 3 lahir pada hari sabtu jam 18.04, tanggal 13 Muharram 1398 Hijriyah/ 24 September 1977, dan diberinama Iyam Siti Nurmayamah.

26. Tahun 1978

Buya mendirikan pesantren salafiyah di cibaduyut yang di berinama pesantren Al Basyariyah Cibaduyut,di kelola sambil kerja di depag kota bandung.

27 tahun 1981

Buya mempunyai anak yang ke 4, lahir hari selasa jam 13.32, tanggal 8 Rayagung 1401/6 Oktober 1981, dan di berinama Isma Siti Nurhajar

28. Tahun 1982

Buya meninggalkan segala jabatan di pemerintahan dan kesibukan kesibukan lainnya karena untuk All in mengurus santri di pondok pesantren. Waktu itu jabatan yang ditinggalkan karena untuk All in di pesantren tersebut, adalah sebagai berikut :

A. Jabatan kepala seksi urusan agama pada kantor departemen agama kota bandung.

B. Jabatan jabatan organisasi yang di bentuk oleh pemerintah, atau bersama pemerintah yang di percayakan kepada buya, seperti ketua BP-4, P2A, MUI, MDUI, dan sebagainya, kurang lebih 8 organisasi.

C. Jabatan sebagai guru atau dosen Honorer di beberapa lembaga pendidikan atau perguruan tinggi, kecuali dosen UNPAS, terus di lanjutkan sampai 6 tahun lamanya.

D. Jabatan jabatan pada organisasi masyarakat

E. Dan lain lain yang kiranya akan menyita waktu All in di pesantren.

30 tahun 1982-1989

Mengasuh santri di pondok pesantren Al Basyariyah Cibaduyut dengan pendidikan formalnya seperti,

Antara lain :

A. Madrasah aliyah non pondok

B. Madrasah Tsanawiyah non pondok

C. SD pesantren non pondok

D. Tk pesantren non pondok

Di samping itu juga madrasah diniyyah, majelis ta`lim dan gerakan gerakan ibadah sosial, serta ma`hadiyah program mondok modal salafiyah.

31. Tahun 1983

Buya mempunyai anak yang ke 5 lahir hari senin jam 05.01, tanggal 24 muharram 1403 Hijriyah./tanggal 31 Oktober 1983, dan di beri nama Nida Siti Nurzahidah.

32. Tahun 1986

Buya mempunyai anak yang ke 6 lahir hari sabtu jam18.30, tanggal 23 Ramadhan 1406 Hijriyah/ 31 Juli 1986, dan di beri nama Zen Anwar Saeful Basyari

33. Tahun 1988

Buya mempunyai anak yang ke 7 lahir hari kamis, jam 20.00, tanggal 28 Oktober 1988 dan di beri nama Indi Siti Nurihsani

34. Tahun 1989

Buya mendirikan TMI (tarbiyatul Mualimin Al Islamiyah) yang di bawah pendidikan BJI (Bumi Jannah Iliyyin) berlokasi di kampung cimindi dan kampung cigondewah hilir, kecamatan margaasih, kab. Bandung, yang selanjutnya di sebut Al Basyariyah II

35. Tahun 1989 sampai sekarang

mengasuh santri TMI, MAK, MAPU IPS, MAPU IPA, di kampus Al Basyariyah II berada di bawah Bumi Jannah Iliyyin.

36. Tahun 1995

Buya di serahi memimpin pesantren Mas`udiyah selama 1 tahun.

38 Tahun 1997 sampai sekarang

Buya memimpin santri MtsP (Madrasah Tsanawiyah Pesantren). Santri TMI kelas 3 Madrasah Diniyyah Majelis Ta`lim di pondok pesantren Al Basyaryah II Patrol Sari Arjasari yang pelaksanaan hariannya di bantu oleh Mp-3 (majelis Pembantu Pimpinan Pondok) 2007-2008.



KILAS BALIK PONDOK

1. Kampus Cibaduyut

Ditinjau dari historisnya, diawali dengan adanya seorang muslim yang dermawan dikenal dengan nama Abah H. Basyari, beliau mempunyai masjid yang berukuran 6 x 9 meter yang terus diwakafkan kepada KH. Ijazi dan dijadikanlah sebuah pesantren. Namun, pada masa itu sering terjadi berbagai aksi penjajahan (Gerombolan). Sehingga pesantren tadi juga dapat dihancurkannya dan yang tersisa hanyalah sebuah masjid.

Dengan hancurnya pesantren tadi dan sisanya sebuah masjid, adapula yang membangun lagi masjid tersebut dan dijadikan kembali sebuah pesantren yang dipimpin Buya guru, yang bernama KH. Sadeli.

Sekembalinya Buya dari belajar dari berbagai pesantren dan di dasari oleh rasa ingin Buya untuk mengajarkan ilmu yang di dapatnya, maka pada tahun 1972, Pemimpin pesantren tersebut memberikan atau mewakafkan masjid tadi (yang di jadikan pesantren) kepada Buya. Dan disinilah awal Buya mendirikan sebuah pesantren. Pendirian pesantren itu di namai Pondok Pesantren Al Basyariyah. Karena Buya menisbatkan nama pondok itu kepada pemberi modal pertama yaitu Abah H. Basyari, selanjutnya masjid yang didirikan pada tahun 1948 tasi yang hanya berdiri di atas tanah kurang lebih 300 tumbak. Buya jadikan masjid itu sebagai sarana pendidikan bagi Buya. Dan juga berfungsi sebagai asrama bagi santrinya.

Selanjutnya dari perjalanan masjid tua tersebut maka secara resmi didirikan pondok pesantren Al Basyariyah pada bulan Juni 1982. yang diresmikan oleh KH. R. Totoh Abdul Fatah. Beliau atas nama mertuanya yang bernama Mama H. Sujai (Pimpinan Pondok Sindang sari), beliau adalah Guru Buya. Dengan didirikan atau diresmikannya tadi, maka keberadaan pondok sudah diketahui masyarakat dalam maupun lluar, tahun berganti tahun masyarakat tersebut mulai berbondong - bondong masuk ke pondok pesantren Al Basyariyah. Adapun jumlah pertama kali adanya santri di Pondok Pesantren Al Basyariyah adalah 12 orang santri.

Pada tahun ke 2 mulailah berdatangan santri dari luar daerah, sehingga begitu banyak santri dengan fasilitas pondok yang minim, sangatlah sulit untuk menampungnya dan akhirnya rumah Buya pun digunakan untuk para santri. Di tahun kedua juga waktu itu mulai kuriak (membangun). Pada waktu itu pondok hanya membangun tiga lokal yang biayanya ditanggung oleh Buya, yang Buya dapatkan atas penjualan sawah milik ayah Buya seluas 200 tumbak dengan harga 5 Juta.

Melalui perjuangan kerja keras Buya, baik harta, jiwa dan waktu, perkembangan Pondok bertambah maju dan pesat dalam setiap tahunnya, sampai pada tahun ke 6 pondok mampu mendapatkan santri berkisar antara 300 orang.



Perkembangan Gedung LPK (Lokasi Pondok Kholaf)

Dengan mengadaptasi melonjaknya sejumlah santri, maka dibuatlah sebuah gedung yang cukup permanen yang berfungsi sebagai madrasahnya, dari pada pondok Cibaduyut, lokasi ini disebut pondok Kholaf, karena kholaf yang berarti modern. Sesuai dengan almamater pondok, yaitu sebagai pondok modern. Dalam setiap tahunnya bangunan ini mampu menampung beberapa banyak santri yang datang. Dalam perkembangannya gedung ini mempunyai kemajuan, diantaranya :

1. Membangun bangunan yang permanen dan modern.

2. Mengadakan perlengkapan fasilitas, khususnya fasilitas untuk belajar.

3. Dipercaya seluruh lapisan masyarakat.

No comments: